Kamis, 05 Mei 2011

album baru thirteen yeah

yeah akhirnya thirteen keluarin album baru, namanya 'epidemic' seruuu banget lagunya, banyak lagu baru juga. clean vokalnya lebih keren apalagi lagu jakarta story kereennnn abisss!! beli album barunya di crooz! jangan cuma download! hahaahhahahha. oiya thirteen,killms,CDC,JITT,the chariot, last child juga ikut di CFD FEST 2011 tanggal 10 mei!

Sabtu, 19 Maret 2011

Profil Klub Di LPI

1. ACEH UNITED
SEJARAH
Aceh United adalah sebuah tim sepakbola Indonesia yang berbasis di Banda Aceh. Klub yang didirikan pada 2010 ini bermain di Liga Primer Indonesia (LPI) 2011. Saat ini klub  dilatih oleh Lionel Charbonnier, dan bermarkas di Stadion Harapan Bangsa. Motto klub ini adalah Ka Troem Laju.
Persebakbolaan di Kota Banda Aceh kembali hidup dengan kehadiran Aceh United. Banda Aceh memiliki potensi besar,  karena di sana tersedia bakat-bakat pemain muda dan suporter sepakbola yang aktif.
Klub kebanggaan masayarakat Aceh ini akan menampung bakat-bakat pemain muda lokal untuk berprestasi, dan menyuguhkan tontonan menghibur kepada para suporter

DATA KLUB
Nama Lengkap    : Aceh United FC
Julukan                : Laskar Kutaraja
Julukan Suporter : Rambo (Rakan Aceh Maniak BOla)
Badan Usaha      :
Didirikan              : 2010


MANAJEMEN KLUB
Presdir: Muhammad Zaini Yusuf
CEO; Ari Wibowo
Direktur Umum: Amri Ibni
GM Operasional: Nyak Rani
Wakil Manager: Syahbuddin Ibrahim
Pelatih Kepala: Lionel Charbonnier
Asisten Pelatih: Ebang Portfait, Samuel Garcia

DAFTAR PEMAIN
Penjaga Gawang: Rully Yasin (39), Herman Batak (58), Rio Suhada Lubis (23)
Pemain Belakang: Tapip Hidayat (15), Syafruddin (27), Pierre Njanka (Kamerun-24), Saddam (5), Park Dae Sik (20), Kurniawan (6), Landry (30), Ricko Suprianto (69)
Pemain Tengah: Effendi Ibrahim (18) , Wahyu AW (14), Junarto (22), Alvin Tehau (26), Yosi Permana (13), Abdurrahman Sangaji (7), Zamroni (11), Diva Ardiansyah (16), Alain Nkong (21), Alamsyah (25)
Pemain depan: Musmuliadi Abdullah (8), Irwandi Ahmadi (9), Yum Dong Jin (10), Andika Yudhistira (12).
PROFIL PELATIH
                                            Lionel Charbonnier 
Lionel Charbonnier beralih profesi menjadi pelatih usai gantung sepatu sebagai pemain klub Lausanne Sports, Perancis, pada 2002. Memulai kiprahnya sebagai pelatih di klub Stade Poitevin (2002-2004), lantas membesut  FC Sens (2005-2007), dan kemudian Tahiti U-20 (2007-2009), sebelum Aceh United (2010-sekarang). 
Saat menjadi Direktur Teknik Federasi Sepakbola Tahiti, ia berhasil mengantar tim nasional U-20 negara di Kepulauan Karibia itu maju ke final Piala Dunia U-20 pada 2009.
Kini publik Indonesia akan makin kerap menyaksikan langsung kehandalan pria berambut acak-acakan ini. Sebab, sejak Januari lalu Lionel Charbonnier menjadi pelatih klub Liga Primer Indonesia (LPI)  yang bermarkas di ujung paling barat nusantara, Aceh United.
Lionel adalah sosok pelatih yang pernah menjadi anggota skuad Perancis saat menjadi juara Piala Dunia 1998, bersama sang legenda hidup Zinedine Zidane. Meski statusnya hanya sebagai kiper ketiga tim nasional Prancis. Kiper utama Perancis pada Piala Dunia 1998 itu adalah Fabian Barthez.

PROFIL PEMAIN BINTANG
                                           Pierre Njanka Beyaka
Pierre Njanka Beyaka lahir di DoualaKamerun15 Maret 1975Pemain berusia 36 tahun ini sebelumnya bermain untuk Arema Indonesiadan berhasil membawa klub kota Malang itu menjadi juara Liga Super Indonesia 2009/2010. 
Sebelumnya, ia bermain untuk Persija, Jakarta, pada musim kompetisi 2008-2009.
Njanka adalah salah satu anggota dari timnas Kamerun yang bermain di Piala Dunia 1998 dan 2002, juga di Piala Afrika 2004. Dia telah memperkuat timnas Kamerun sebanyak 47 kali, dan mencetak 2 gol.
Karena kesenioran dan keprofesionalannya, Njanka oleh pemain Arema  dipanggil dengan panggilan Papa (Ayah). Ia sepupu dari pemain Persema Malang, Seme Patrick. Njnaka biasa menempati posisi sebagai pemain bertahan. Kini, Njanka menyandang gelar Kapten di klub barunya, Aceh United. *

2.BALI DEVATA
SEJARAH
Bali Devata Football Club, yang awalnya dikenal sebagai Bali Dewata United, adalah sebuah tim sepakbola Indonesia yang berbasis di Bali. Klub yang didirikan pada 2010 ini bermain di Liga Primer Indonesia (LPI) 2011. Saat ini, Bali Devata FC ditangani oleh pelatih kepala berkebangsaan Belanda bernama Willy Scheepers. Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, digunakan sebagai markas.
DATA KLUB
Nama Lengkap: Bali Devata FC
Julukan: Laskar Dewata
Julukan Suporter: Laskar Naga Banda
Nama Badan Hukum: PT. Bali Dewata United
Didirikan: 2010
MANAJEMEN KLUB
Komisaris Utama:
CEO: Roso Daras
Manajer: Made Raymond
Pelatih Kepala: Willy Scheepers
Asisten Pelatih: Petar Segrt
Asisten Pelatih: I Made Sony Kawiarda
Dokter Tim: Drs. Widodo 
DAFTAR PEMAIN
Penjaga Gawang:  Ngurah Komang Arya Perdana, Agus Purwanto
Pemain belakang:  Nengah Sulendra, Agus Winarno, Tezar Ari Aksara, Wayan Sukadana,  Guilermo Sergio Imhope
Pemain Tengah: Asep Triwahono, Ketut Mahendra,  Gede Darma Putra, Gede Jeno Wiliantara, Edi Supriyono, Komang Adnyana, Ali Pahrizi, Pascal Heije.
Pemain depan: I Made Dwi Arya Dana, Nyoman Armawan,  Ilija Spasojevic.

PROFIL PELATIH
Willy Scheepers 

Pelatih asal Belanda, Willy Scheepers, dipercaya menangani Bali Devata FC. Sebelum mampir di kawasan wisata ternama dunia itu, Scheepers tercatat sebagai pelatih klub-klub Eropa, seperti FC Oberwinterthur, FC Kreuzlingen, dan APEP Pitsilia. Jabatan teknis terakhir yang dipegang Scheepers adalah menjadi direktur teknik di liga utama Siprus.
PROFIL PEMAIN BINTANG
                                                                    Ilija Spasojevic
Lima gol yang dilesakkannya ke gawang lawan membuat  Ilija Spasojevic menempati peringkat kedua daftar pencetak gol terbanyak sementara Liga Primer Indonesia (LPI). Penyerang Bali Devata FC ini hanya kalah oleh  Juan Cortez (Batavia Union), dan Irfan Bachdim (Persema Malang), yang sama-sama mengemas enam gol.
Ilija sebenarnya berpeluang mencetak gol kala timnya menjamu Solo FC di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Bali, Senin (7/3). Sayang, tendangan akrobatiknya pada menit ke-10 berhasil dimentahkan kiper Solo, Aleksandar Vrteski, yang tampil gemilang.
Tidak maksimalnya pemain berjuluk Spaso ini juga disebabkan sepanjang pertandingan dia dijaga ketat dua pemain lawan. "Meski tidak mencetak gol, tapi Ilija bermain bagus," kata Manajer Bali Devata, Made Raymond.
Lahir di Bar, SFR Yugoslavia, 11 September 1987, Ilija Spasojevic adalah andalan lini depan Bali Devata. Ilija sebelumnya pernah memperkuat timnas Yugoslavia U-17, U-19, dan Serbia-Montenegro U-21. Dengan tinggi 186 cm dan berat 84 kg, pemilik nomor punggung 9 ini begitu tangguh saat bertarung dengan pemain belakang lawan. 
Tak heran bila namanya selalu jadi pilihan utama di lini depan, bersama Ali Parhizi dan Mulki Alifa Hakim. Made Kawiarda bahkan menilai Ilija sebagai bomber yang komplit. Tendangan kaki kanan dan kirinya sama-sama bagus. Begitu juga kemampuanheading-nya. "Daya juangnya tinggi. Itu yang membuat produktivitas gol Ilija terus meningkat," lanjut asisten pelatih Bali Devata itu.
Tak sebagaimana pemain asing lainnya, Ilija dikenal cukup bersahabat. Baik kepada sesama pemain Bali Devata maupun penonton. 
Made Kawiarda  memprediksi, Ilija bakal makin bersinar karena mampu cepat beradaptasi dengan iklim sepakbola Indonesia. Itu tak lepas dari kepribadiannya yang terbuka,serta disiplin tinggi saat berlatih. "Dia kalau latihan serius sekali. Seakan-akan pertandingan benaran," papar mantan punggawa Niac Mitra, Surabaya,  tentang pemain yang kini tinggal di Hotel Grand City, Badung, Bali itu. * 
3. BANDUNG FC
SEJARAH
Bandung Football Club, atau  Bandung FC, adalah satu dari 16 klub baru yang dibentuk untuk mengikuti kompetisi sepakbola Liga Primer Indonesia (LPI). Tiga klub  lainnya merupakan klub  mapan yang sudah berdiri lama, dan merupakan klub limpahan dari kompetisi yang berbeda.
Bandung FC  berdiri mewakili Bandung Raya, dengan alasan Kota  Bandung  kaya akan pembinaan sepakbola dan pencetak pemain berbakat.  Keberadaan Bandung FC diharapkan  menjadi pelengkap bagi klub-klub yang telah ada sebelumnya, yaitu Persib  di kancah Liga Super Indonesia, dan Persikab sebagai  klub yang berlaga di Divisi Utama, serta Maung Bandung FC  di liga amatir Divisi II Nasional.
Dengan hadirnya Bandung FC, akan lebih  menggairahkan perkembangan sepakbola di Kota Kembang. Dilatih oleh pelatih kawakan, Nandar Iskandar, Stadion Siliwangi dijakan sebagai markas tim.
DATA KLUB
Nama Klub         : Bandung FC
Julukan              : Laskar Siliwangi
Julukan Suporter: Barudak Bandung FC
Badan Hukum     : PT Bandung International Golsport
Didirikan             : 2010
Arti logo klub:
MANAJEMEN KLUB
CEO                  : Muhammad Kusnaeni
Asiten Manajer   : Fajar syahbana
                          Albert Rudiana
Pelatih               : Nandar Iskandar
Asiten               : Budiman Yunus
Pelatih Kiper      : Agus Atha Sobana
DAFTAR PEMAIN
Penjaga Gawang: Kurni Sandy (1), Cecep Cahyana (30), Ripi Nugraha (20)
Pemain Belakang: Nuralim (19), Egie Nirwan (26), M. Taufan (5), Yudho Prasetyo (6), Michael Ndubuisi (Nigeria-4), Wellem Aufa (17), Francy Mananohasa (11), Aji Nurpijal.Pemain Tengah: Asep Mulyana (2), Nur Ichsan (25), Agustiono (3), Asep Gunawan (12), Deden Hermawan (7), Yaris Riyadi (15), Lee Hendrie (10), Kim Sang Duk (Korsel-8), Javad Moradi (Iran-5), Rudiansyah, David Hidayat.
Pemain Depan: Rinto Hermawan (22), Arman Aminuddin Rahim (24), Beni Kunkun (23), Perry N. Somah (Liberia-9)
                 
PROFIL PELATIH
                                           Nandar Iskandar
Nandar Iskandar tidak bisa dipisahkan dari percaturan sepakbola Indonesia. Selain pernah menjadi pemain timnas pada 1970-an, Nandar yang identik dengan Persib Bandung, juga sempat melatih Timnas Indonesia pada 1999 hingga 2000.
Sebagai pelatih, kiprah Nandar Iskandar tak perlu diragukan lagi. Bandung Raya, Persib Bandung, PKT Bontang, Perseden Denpasar, PSPS Pekanbaru, dan Persiba Bantul pernah merasakan tangan dinginnya. *
PROFIL PEMAIN BINTANG
                                           Lee Andrew Hendrie
Lee Andrew Hendrie, biasa disapa Lee Hendrie, mengikat kontrak dengan Bandung FC selama dua musim. Kedatangan Hendrie tidak sekadar menaikkan gengsi Liga Primer Indonesia (LPI), namun menjadi pintu bagi kedatangan para pemain asing lainnya, khususnya dari Eropa.
Kedatangan pemain kaya pengalaman ini ke Indonesia dalam rangka menarik minat penonton. Sebagai marquee player,  ia diharapkan menjadi idola, hingga anak-anak muda Bandung khususnya, terinspirasi untuk menggeluti dunia sepakbola.
Lee Hendrie adalah lulusan Akademi Aston Villa. Di klub yang bermarkas di Villa Park itu pemain kelahiran 18 Mei 1977 ini menghabiskan 12 musim, mulai 1995 hingga 2007. Ia juga pernah dipinjamkan Aston Villa ke Stoke City, Leicester City, Blackpool, dan Brighton & Hove Albion. Terakhir ia  membela Bradford City.
Masuknya mantan pemain Timnas U-21 Inggris ini memperpanjang daftar pemain dunia yang bermain di LPI. Sebelumnya, LPI sukses mendatangkan mantan pemain Fiorentina, AC Parma, dan timnas Brasil, Alexandre Da Silva Mariano atau Amaral. Juga Amancio Fortes, mantan pemain Manchester United Junior. *
4.BATAVIA UNION


SEJARAH


DATA KLUB

Nama Klub             : Batavia Union
Nama Julukan        : Laskar Si Pitung
Julukan Suporter   : North Jakarta Mania
Badan Usaha         : PT Batavia Jakarta Footballindo
Berdiri                    : 2010
ARTI LOGO
MANAJEMEN KLUB
Komisaris Utama     : Effendi Anas
CEO                        : Meiriyon Moeis
Manajer Tim senior : Hary Ruswanto
Ketua Panpel          : H. Soetrisno
Koordinator Media  : Cholis Faizi
Pelatih                    : Roberto Bianchi
                 
DAFTAR PEMAIN:
Penjaga Gawang : Fauzi (22), Syaiful Khabib (71), Ade Hendra Nasution (31)
Pemain Belakang: Tugihadi (3), Sofyan Morhan (55), M. Fathul Manan (19), Sofyan Morhan (55), M. Fathul Manan (19), Kim Jong Kyung (14)
Pemain Tengah: Munir Lessy (15), M. Iskandar (11), Ledi Utomo (13), Mulyani Hadi Kifayah (17),  M. Fahri, Ronny Wahyudi (4), Javier Roca (9), Leandro A. SCornaienchi (21), Na Byung Yul (7)
Pemain Depan: Tantan (10), M. Renggur (92), Abdul Rahman (25), Yahya Sosomar (16), Fathul Adha, Juan Cortes (8)
PROFIL PELATIH
Roberto Bianchi 

Pelatih asal Brasil pemegang paspor Spanyol ini mengantongi sertifikat UEFA PRO pada 2006. Pernah melatih Zamora FC, Roberto Bianchi juga lama berkecimpung di Ciuded de Muscia, Mato Grosso de Sul, Bullense, dan Beijing Guoan FC. Kini Beto melangkah bersama Batavia Union. 
PROFIL PEMAIN BINTANG
Javier Roca
Javier Roca akhirnya kembali membuktikan kelasnya sebagai penendang  jitu bola-bola mati. Golnya dari tendangan bebas pada menit ke-41 membawa Batavia Union sukses meraih poin penuh saat menjamu Bogor Raya FC, Sabtu (26/2) sore.
Bertempat di Stadion Patriot, Bekasi, tim besutan Roberto Bianchi itu sukses memenangkan pertandingan dengan skor tipis 2-1 dalam lanjutan kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). Atas hasil itu, Batavia Union kini mengumpulkan 12 poin dari 7 kali main, 3 kali menang, 3 kali seri, dan sekali kalah.
Javier Roca bisa bermain kembali setelah Komisi Banding LPI hanya memberikan hukuman berupa larangan bermain dua pertandingan, dan denda Rp 10 juta untuknya. Roca mengaku senang dengan gol yang mampu ia ciptakan pada pertandingan itu.Apalagi gol tersebut mampu membuat Batavia Union meraih kemenangan.
”Gol yang sangat berarti tentunya. Tapi, kemenangan ini adalah kemenangan tim. Bukan hanya saya sendiri,” jelas Roca usai pertandingan.
 5.BOGOR RAYA FC
SEJARAH
Bagi sebuah komunitas atau masyarakat, sebuah tim sepakbola dapat menjadi representasi diri mereka. Kebanggaan dan harga diri hampir dapat dipastikan selalu melekat dalam setiap tim sepakbola yang berkompetisi. Sepakbola juga punya nilai ekonomi yang tinggi dalam konteksnya dalam industri. Tim-tim di Eropa telah membuktikan hal ini: menyatukan passion dalam sepakbola dan meraih keuntungan ekonomi darinya.
Satu hal yang dapat membuat situasi ideal tersebut menjadi nyata adalah niat baik dan iklim persepakbolaan nasional yang kondusif. Berangkat dari kesadaran terhadap kondisi inilah kami menyambut dengan tangan terbuka ide Liga Primer Indonesia ini dan Bogor Raya Football Club adalah pengejawantahan harapan kami akan sebuah klub sepakbola yang baik di tengah-tengah dunia persepakbolaan yang sehat.
DATA KLUB
Nama Klub: Bogor Raya FC
Julukan:
Julukan Suporter:
Badan Hukum: PT.
Didirikan: 20 Oktober 2010
Arti logo klub:
Logo Bogor Raya FC dibuat dengan gaya visual yang modern, simple, dan elegan. Identitas yang direpresentasikan logo ini adalah sebuah klub sepakbola yang solid, kompetitif, kuat, dan menjadi kebanggaan masyarakat Bogor.
Manajemen Bogor Raya FC juga memasukkan simbol kujang pada logonya. Kujang yang merupakan senjata khas Bogor merefleksikan ketajaman dan keberanian. Senjata ini juga mewakili kedua daerah Bogor, baik wilayah kotamadya maupun kabupaten. 
MANAJEMEN KLUB
KOMISARIS: H. RUDI FERDIAN
CEO: ABIWARA ARIFIN
COO: RHENDIE ARINDRA
MANAGER OPERATIONAL: ERWIN SALEH
MARKETING, PROMOSI, DAN KOORDINATOR MEDIA: ROBBY WAHYUDI GUSTI
PANITIA PELAKSANA PERTANDINGAN: PATRICK THEOPHILUS TARIGAN
KOORDINATOR UMUM: RIFKY MULYADI GUSTI

TIM OFFICIAL
MANAGER: DHIRA ANANTA PRAMASATYA MADJID
PELATIH: DRS. JOHN ARWANDI, MPD
ASISTEN PELATIH: ABDU ROZAK SUMUAL
ASISTEN PELATIH: ABDUSH SOBUR
PELATIH KIPER: LISTIANTO RAHARDJO
PELATIH FISIK: KELANA JATNIKA
DOKTER: DR. ARIEF KURNIAWAN
 PHYSIOTHERAPIST: MUHAMMAD YANIZAR
MASSEUR: CHAIRUL UMAM, MOHAMMAD NURHASAN

PROFIL PELATIH
John Arwandi 
LPI menjadi pertanda dimulainya debut John Arwandi sebagai pelatih. Sebelumnya, John malang-melintang sebagai staf teknik di sejumlah klub Indonesia. Ia tercatat pernah menjadi pelatih fisik PS Semen Padang pada 2007. John kemudian dipercaya menjadi asisten pelatih Persikabo Bogor tahun 2008-2009. Kini John bertugas memimpin Bogor Raya mengarungi LPI.
PROFIL PEMAIN BINTANG
Andrija Jukic
Lahir di Perth, Australia, 23 Januari 1987. Ia memulai kariernya di klub Western Knights pada 2005. Tampil 14 kali, Jukic hanya mampu menyumbangkan satu  gol. Setelah memperkuat tim liga utama, Football West State League, Jukic sempat membela Junak Sinj, klub divisi dua di negeri asal nenek moyangnya, Kroasia.
Setahun bermain di bekas negara Yugoslavia itu,  Jukic kembali merumput bersama Western Knights (2007). Kali ini ia tampil 25 kali, dan berhasil mencetak 5 gol. Jukic juga sempat tampil dalam Football Superstar, sebuah reality show sepakbola di stasiun televisi FOX8.
Jukic juga sempat bermain untuk klub kota kelahirannya, Perth SC, sebelum memperkuat tim junior Perth Glory. Akhirnya, pada 26 Februari 2009, Jukic resmi menandatangani kontrak dengan Perth Glory. Dan, Jukic berhasil membawa Perth Glory ke final A-League untuk pertama kalinya pada 2009/2010. Sayang, Wellington Phoenix keluar sebagai juara, setelah menaklukkan Perth Glory di final.
Usai memperkuat Perth Glory selama dua musim, Jukic kemudian memilih bergabung ke LPI, dengan memperkuat Bogor Raya FC. Pelatih Perth Glory, Ian Ferguson, mengatakan bahwa alasan kepindahan pemain asuhannya itu karena Andija ingin berkarier di Indonesia. “Saya harap Andrija Jukic dapat tampil secara reguler bersama klub barunya,” Ian Ferguson berharap.
Andrija Jukic sendiri, saat pertama kali bergabung dengan Bogor Raya FC, sudah bertekad untuk selalu memberi kemampuan terbaiknya bagi Laskar Kujang. Dalam waktu singkat, ternyata, penyerang muda ini sudah membuktikannya. *
6. CENDRAWASIH PAPUA

SEJARAH
Cendrawasih Papua merupakan tim binaan para mantan pemain Persipura yang tergabung dalam Asosiasi Mantan Pemain Persipura (AMPP). Tim ini baru dibentuk Desember 2010, dengan semangat melahirkan pemain-pemain lokal yang mumpuni, seperti sudah dilakukan Persipura.
Cendrawasih Papua ditangani pelatih Jerman, Uwe Erkenbrecher, yang juga pernah menukangi klub elit Eropa macam Jerman FC Koln Jugend, dan FC Carl Zeiss Jena.
Tim yang berkandang di Stadion Mandala, Jayapura, ini mayoritas dihuni pemain lokal yang minim jam terbang, tapi punya semangat tinggi untuk maju. Mereka berasal dari klub Emsyk FC, Tunas Muda, PSK Kayu Pulo, dan Volta PLN. *

DATA KLUB
Nama lengkap: Cendrawasih Papua
Julukan: 
Julukan Suporter:
Badan Hukum : PT. Papua Kontiki Indonesia
Didirikan          :  Desember 2010
Arti logo klub:

MANAJEMEN KLUB
Komisaris Utama: Aradea Arifin
CEO                     : Pramadia Moses Hutabarat
Sekretaris             : Rizky R Dachlan
Direktur Teknik   :Hengky Rumere
Direktur Keuangan:Yosita Koesmayanti
Direktur Bisnis & Marketing: Vica Isdarefa
Direktur Operasional: Richard Ferre
Manager Tim Senior:  Benyamin Jensenem
Manager U-21      : …
Pelatih                  :Uwe Erkebrecher

DAFTAR PEMAIN
Penjaga Gawang: Deniss Romanovs (12), Eneko Bahabol (1), Sanea Wandik (30)
Pemain Belakang: Yance Rombino (5), Ayub Malamba (15), Daniel Wilkinson (4), Corneles Yohanis Sapulete (24), Edy Mandosir (3), Elvin Reba (13), Rola Modouw (22), Jimmy Rawar, Daniel Wilkinson
Pemain Tengah: Marsel Kambu (6),  Arnold Patiran (17), Ruland Modouw (18), Linderd Hendambo (20), Elly Siep (14), Yudi Rumbiak (23),  Patrick Ghigani (10),  Fred Agius (7), Patrick Ghigani, Frederik Agius
Pemain Depan: Marcio Francisco da Silva (11), Izak Msen (9),  Yulianus Goo (25), Yance 'JJ' Yowey (21), Claus Pepuho (19), Marcio Bambu

PROFIL PELATIH
Uwe Erkebrecher
Pengalaman memoles sejumlah klub Eropa macam Jerman FC Koln Jugend, FC Carl Zeiss Jena, dan beberapa klub divisi II di Jerman, membuat Uwe Erkebrecher makin matang sebagai pelatih. Bersama anak-anak Cendrawasih Papua, Uwe ingin menjadi bagian dari perubahan sepakbola Indonesia.
Pria kelahiran 14 Novemer 1954 ini mengaku sempat kaget ketika pertama kali melatih di Papua. Selama melatih, baru kali ini ia melihat ada lapangan yang tidak memiliki garis, ditambah kondisi tanah yang keras. Tapi, sebagai pelatih profesional, dia tak ambil pusing dengan kondisi itu. Uwe justru optimistis mampu meraih prestasi maksimal setelah melihat para pemain lokal Papua rata-rata bertubuh atletis. (*)  

PROFIL PEMAIN BINTANG
Marcio Francisco da Silva
Acungan dua jempol patut diberikan kepada Marcio Francisco da Silva. Penyerang Cendrawasih Papua ini tampil habis-habisan saat timnya dijamu Solo FC di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (12/3) sore. Marcio memang tidak mencetak gol dalam pertandingan yang berakhir 0-0 itu. Tapi, pemain yang akrab disapa Bambu ini, berkali-kali menciptakan peluang emas yang berhasil digagalkan kiper tuan rumah, Alexander Vrteski.
Absennya Patrick Gigani dan Daniel Wilkinson membuat harapan Cendrawasih Papua bertumpu pada striker yang akrab disapa Bambu lantaran postur tubuhnya yang tinggi ini. Dan, amanah itu benar-benar  ia  jalankan dengan penuh tanggung jawab. Sepanjang pertandingan, Bambu tak kenal lelah melakukan tusukan ke gawang lawan, baik sendirian maupun bekerjasama dengan Yance   Yowey dan Fred Agius.
Pada menit ke-20 misalnya, Bambu nyaris menjebol gawang Solo FC. Sayang,  tendangannya berhasil ditangkap Vrteski. Satu menit menjelang turun minum, sundulan pemain kelahiran Brasil, 4 Maret 1982, ini masih membentur tiang kiri gawang tuan rumah. Itu belum termasuk sejumlah umpan matang yang ia berikan kepada rekan-rekannya di lini depan.
Tanggung jawab Bambu tak sebatas merepotkan pertahanan lawan. Mantan pemain tim Rabotnicki Kometal ini juga turut mati-matian menjaga keperawanan gawang Cendrawasih Papua yang dijawa Deniss Romanovs. Kerjasamanya dengan  Yance Rombino, Rola Modouw, dan Elvin Reba membuat para penyerang Solo FC harus gigit jari. 
Tapi akibatnya, Bambu yang tak kenal lelah naik-turun lapangan harus ditandu pada menit ke- 40, karena mengalami cedera engkel. Beruntunglah Cendrawasih Papua, karena dua menit kemudian ia kembali masuk lapangan. Menit ke-88, Bambu kembali terpincang-pincang. Tapi, lagi-lagi, ia tidak mau menyerah.
Pramadia Moses,  mengakui peran sentral seorang Bambu di timnya. Pemain ini pernah absen beberapa pekan lantaran cedera, dan akibatnya lini depan Cendrawasih Papua sedikit tumpul. "Hari ini Bambu ditaruh sendirian di depan, mungkin itu merupakan strategi pelatih. Dia banyak diberi umpan lambung karena posturnya memang tinggi," tutur CEO Cendrawasih Papua itu.  
Moses berharap, Patrick Gigani dan Daniel Wilkinson segera sembuh, sehingga beban Bambu sedikit berkurang. "Tapi, sebenarnya dia tidak sendirian, kok. Ada Yowey dan Agius hari ini juga tampil bagus," lanjutnya.
Marcio Fransisco da Silva adalah seorang penyerang andal dengan kemampuan membawa bola dan tendangan akurat. Postur yang tinggi membuat pemain kelahiran 3 April 1982 ini kuat dalam duel udara. 
Pria Brasil ini merupakan pribadi yang menyenangkan, baik di dalam maupun di luar lapangan. Keinginan selalu memberikan yang terbaik untuk klub membuat Marcio dicintai oleh rekan-rekan setim. Nama panggilan Bambu ia peroleh karena posturnya yang tinggi. (LIN)


Deniss Romanovs
Apa jadinya bila Cendrawasih Papua tanpa diperkuat penjaga gawang Deniss Romanovs? Pastilah banyak kebobolan.
Ya, laga lawan Persebaya 1927 di Stadion Tambaksari, Surabaya, Minggu (27/2), membuktikan kepiawaian Deniss. Dengan wajah tanpa ekspresi berlebihan, ia berhasil mengawal gawang Cendrawasih Papua tanpa kebobolan.
Nama Deniss kini mulai diperhitungkan dalam kancah Liga Primer Indonesia (LPI). Berkali-kali ia berhasil menggagalkan serangan lini depan Persebaya. I Made Wirahadi, Lucky Wahyu, Arif Aryanto, maupun Andik Vermansyah dibuat frustasi dengan penampilan Denis.
Pria kelahiran 2 September 1978 ini memang tampil menawan di atas mistar Cendrawasih Papua. ''Entah apa jadinya kami bila tanpa dia,'' ujar CEO Cendrawasih Papua, Pramadia Moses, mengomentari pemain yang satu ini.
Deniss Romanovs agaknya pantas diberi gelar man of the match dalam laga pekan ke-8 LPI. Setidaknya, tercatat ada 11 peluang gol Persebaya 1927 yang berhasil Denis gagalkan.
Bermain menyerang, dan mendapat setidaknya 12 peluang sepanjang laga, ternyata bukan jaminan memetik angka sempurna. Justru tim tamu yang bermodal kiper jempolan mampu membawa pulang satu angka.
Konsentrasi, refleks, serta positioning mantan kiper Timnas Latvia bertinggi 186 cm ini sungguh luar biasa. Tendangan model apa pun yang dilepaskan pemain Persebaya 1927, bisa dia antisipasi dengan sempurna.
"Kita banyak peluang, tapi selalu gagal. Selain kurang konsentrasi, kiper Cendrawasih Papua juga sangat bagus. Tak banyak kiper yang melakukan penyelamatan seperti itu,” ujar Aji Santoso. “Saya kecewa tak bisa menang. Tapi, mau bagaimana lagi," pelatih Persebaya 1927 itu menambahkan.
Ya, dari profil transfermarket.co.uk, nilai jual Denis Romanovs berkisar 176.000-200.000 poundsterling. Cendrawasih Papua mengontraknya selama satu musim, hingga 31 Desember 2011.
Dalam perjalanan kariernya sebagai kiper, Deniss pernah cedera lutut  yang berujung ke meja operasi. Tepatnya 3 April hingga 31 Mei 2010.
Sebagai kiper  ketiga Timnas Latvia, Denis Romanovs memang baru memiliki tiga caps. Sedangkan kiper utama adalah Andris Vanins, yang kini bermain di FC Sions, dengan 36 caps. Sementara kiper kedua, Aleksandrs Kolinko,  bermain di Baltika Kaliningrad, dengan 86 caps.
Yang unik, Dennis Romanovs  ternyata lebih mengandalkan kaki kirinya untuk bekerja, alias ia seorang penjaga gawang kidal. ''Saya beruntung punya pemain seperti dia. Dia seperti tembok pertahanan terakhir kami yang sulit ditembus,'' ujar  Paramadia Moses. Ia yakin penampilan Dennis akan kian mengilap dalam laga-laga LPI berikutnya. Kita lihat saja. (RIZ)
Profil Denis Romanovs: Lahir: 2 September 1978, Asal: Latvia, Posisi: Penjaga gawang, Caps Timnas: 3, Berat: 82 kg, Tinggi: 186 cm.
Karier: Cendrawasih Papua (2010-2011), SK Slavia Prag (2008-2010), FC Dinamo Bucureşti (2007-2008), Daugava Daugavpils (2006), FK Ventspils (2000-2005), FK Valmiera (1997-2000).
7. JAKARTA 1928 FC
SEJARAH

Jakarta FC merupakan keluarga besar dari klub-klub sepakbola yang sebelumnya telah eksis di ibukota. Bersama-sama dengan klub-klub sepakbola yang telah lebih dulu hadir di Jakarta, Jakarta FC  bertujuan sama, yaitu membangun dan memajukan sepakbola Indonesia dan Jakarta khususnya. Klub ini hanya bersaing dengan saudara-saudara tuanya, pada koridor pencapaian prestasi dan kualitas manajemen dalam spirit memajukan persepakbolaan nasional.
Nama Jakarta FC dipilih karena terinspirasi dari klub-klub besar di dunia yang mengusung nama kota atau daerahnya. Ini sekaligus bentuk penghargaan, dan motivasi mengangkat nama besar kota Jakarta ke seluruh penjuru dunia dalam konteks persaingan sepakbola.
Jakarta FC berkeyakinan, semakin banyak klub sepakbola modern di Jakarta, maka akan kian ringan rasanya langkah dalam menghibur, sekaligus memajukan persepakbolaan di Ibukota. Jakarta FC didirikan pada Agustus 2010, dan mengikuti kompetisi sepakbola profesional bernama Liga Primer Indonesia (LPI).

DATA KLUB
Nama lengkap             : Jakarta FC
Julukan                       : Jakarta Tiger's
Nama Komunitas Fans: Tigerghoster,  Jakartans, dan Jak Firm Casuals 
Badan Hukum             : PT.  Persi Jakarta Raya
Didirikan                     : Agustus 2010
Arti logo klub:  
1. Secara keseluruhan, logo menggambarkan modernitas sepakbola jakarta
    yang profesional.
2. Merah adalah lambang keberanian dan  pantang menyerah dalam bertarung
    di mana saja dan kapan saja.
3. Putih sebagai lambang kejujuran yang harus dimiliki seluruh pemain, pelatih,
    manajemen dan staf dalam memainkan perannya masing-masing.
4. Kuning adalah lambang keagungan yang akan dicapai klub karena berhasil
    menjalankan misinya dengan baik.
5. 4 pilar = sportif, determinan, pengembangan diri, dan soliditas manajemen
    mengelola klub sepakbola dan berbagai turunan bisnisnya.
6. Hitam: kekuatan yg tidak gampang ditebak lawan (strategi).
7. Macan: Historical sekaligus menggambarkan petarung cerdik, ganas, namun
    tetap terlihat cantik dan,
8. Aneka warna yg ada dalam logo menggambarkan betapa majemuknya
    latarbelakang warga jakarta, namun mereka bersatu dalam mendukung
    kesebelasan kebanggaan kotanya yang mengusung nama Jakarta FC.

MANAJEMEN KLUB
Chief Executive Officer: Ir. Hadi Basalamah
Managing Director: Sonny Sumarsono, SE, MM
Corporate Secretary: Donny Miraza
GM Marketing & Commercial: Fachri R. Sinaga
GM Technic: Risdianto
GM Finance: Sirojil Munir
Marketing & Promotion Manager: Taufik Resamaili
Match Event Manager (Chief of OC): Boy Situmorang
Corporate Administration Manager: Sandi S. Soedhiono
Business Development Manager: Febri Ferdinand M.
Public Relations/Media Officer: Ivone Larasati

OFFICIAL TIM
Senior Team Manager: Ardi Tjahjoko
U-21 Team Manager:
Senior Team Coach: Bambang Nurdiansyah
U-21 Team Coach: Isman Jasulmei

DAFTAR PEMAIN
Penjaga Gawang:  Iswan Karim, Rahmat Nofri, David Rudianto
Pemain Belakang:  Handi Ramdhan, Leonardo J. Moyano, Liswanto, Abdul Basid, Achmad Arbain, Makmos Ferdi Mose, Abdullah M. Saepudin, Martinus Widiyatmoko, Wriya Kumandra.
Pemain Tengah:  Yasir Ohorella, Salim Ohorella, Gustavo H. Ortiz, Rusdi Malawat, Syarifudin, Arfan Arywijaya, Lifki Suteja, Burhanudin Daulay, Edi Ramdani, James Younghusband.
Pemain Depan: Hendra A. Bayau, Andrie kurniawan, Charles I.S. Horik, Ahmad Sopian, Sansan Fauzi Husaeni, Emanuel de Porras, Phillip Younghusband.

PROFIL PELATIH
                                            Bambang Nurdiansyah
Bambang Nurdiansyah lahir di BanjarmasinKalimantan Selatan28 Desember 1958. Ia  adalah seorang pelatih dan mantan pemainsepakbola legendaris Indonesia.  
Pada 2008, Bambang  melatih Arema, Malang, di Liga Super Indonesia, namun mengundurkan diri setelah menjalani empat pertandingan karena merasa ditekan kelompok pendukung Arema,Aremania. Ia kemudian melanjutkan musim 2008/2009 dengan menjadi pelatih PSIS, Semarang. Sebelumnya, ia melatih Pelita Krakatau Steel (2006), PSIS Semarang (2005), danPersita,Tangerang.
Di sela jeda Liga Indonesia musim 2005-2006, mantan striker Pelita Jaya dan tim nasional Indonesia selama 11 tahun (1980-1991) ini ditunjuk PSSI menjadi pelatih sementara tim nasional Indonesia untuk pertandingan melawan Afrika Selatan dalam rangka ulang tahun Golongan Karya. Ia juga pernah menjadi pelatih tim nasional sepakbola putri pada SEA Games XXII. (*)

PROFIL PEMAIN BINTANG
Emanuel Matias de Porras
Emanuel Matias De Porras lahir di Cutral-Co, 16 Oktober 1981. Eks bomber Persija dan PSIS ini memulai debutnya membela Jakarta FC Sabtu (6/2) saat tandang ke Bali Devata.  Penyerang berwajah tampan asal Argentina ini kembali ke Indonesia untuk mencetak banyak gol dan membawa klubnya, Jakarta FC,  menjadi juara Liga Primer Indonesia (LPI).
De Porras sudah tidak asing lagi bagi penggemar sepakbola di Tanah Air. Pada musim kompetisi 2003-2004, ia menjadi ikon klub Persija. Begitu juga saat bermain untuk PSIS pada 2005-2006.  Cachi, begitu sapaan akrabnya, menjadi idola suporter Jakmania maupun Panser Biru, karena kepiawaiannya di atas lapangan.
Memori indah bersama Persija dan PSIS diharapkan bisa terulang kembali bersama Jakarta FC. Seperti diketahui, bersama PSIS, Cachi berhasil menjadi mesin pencetak gol hingga mengantar klub berjuluk Mahesa Jenar itu menjadi runner-up Divisi Utama 2005-2006.
Pada akhir musim kompetisi 2006, De Porras meninggalkan Indonesia. Dua tahun ia bermain dengan Benevento Calcio di Serie C, Italia. Kemudian ia kembali ke negaranya. Musim pertama pemain yang memiliki tinggi 178 cm ini bergabung dengan Flandria CSD, dan tahun kedua bersama Club Atletico Acassuso, sebelum dipinang Jakarta FC. (*)
8. MINANGKABAU PADANG 
SEJARAH
MK Padang (singkatan dari Minang Kabau - Padang) lahir dari inspirasi kemandirian yang telah dibangun sebelumnya oleh para pecinta sepakabola urang awak ini. MK Padang bertekad akan menyajikan gebrakan-gebrakan di dalam arena Liga Primer Indonesia. Kesebelasan ini dilatih oleh Divaldo Alves.
DATA KLUB
Nama Klub            : MK Padang
Nama Julukan      :
Nama Suporter     :
Badan Usaha        :
Berdiri                     : 2010
Arti Logo
MANAJEMEN KLUB
Komisaris Utama    :
CEO                            : Lamdelif
Pelatih                        : Divaldo Alves
Asisten Pelatih         : Adilson Gomes
                                      Aris Rinaldi
                                      Junaidi
Daftar Pemain:
Penjaga Gawang: Agus Murod Alfarizi (30), M. Syukron (1)
Pemain Belakang: Dedy F. Dengah (21), Kuagika David (5), Rivelino (Kapten-13), David Alhadi (3), Ilham (19), Ivan Agam (4)
Pemain Tengah: Imran Hadi (15), Mario Karlovic (6), Agus Salim (16), Juninho (7),  Yusra Antoni (8), Rizal Tomagola (11), Ardian (23)
Pemain Depan: Maurito Mauro (10), Aldo Prasetyo (9), Dani Ananda (12)
PROFIL PELATIH
Divaldo Alves 

Sebelum melatih Minang Kabau FC, Divaldo Alves berpengalaman menangani tim-tim di Thailand, Malaysia, dan Hong Kong. Bahkan pada 2009, Divaldo  Alves pernah melatih Persijap Jepara.
Sebagai modal utama mengarungi kiprah kepelatihan di Indonesia, pelatih asal Portugal ini membawa serta pengalaman mengikuti pendidikan fisik dan olahraga di Portugal. Dia pemegang sertifikat pelatih UEFA A-Level.
PROFIL PEMAIN BINTANG
 9.SOLO FC

SEJARAH

Solo tak bisa dilepaskan dari sejarah olahraga nasional. September 1948, Solo menjadi  tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama. Setelah enam dekade, kini Solo kembali mengukir sejarah, khususnya dalam dunia persepakbolaan nasional.
Ini terjadi ketika pada 8 Januari 2011, Kota Bengawan ini menjadi tempat dimulainya kompetisi bergengsi Liga Primer Indonesia (LPI). Tim kebanggaan Solo, Solo FC, memulai debutnya melawan Persema, Malang. Sebuah momentum dimulainya sepakbola profesional yang tak mengandalkan uang rakyat (APBD). 
DATA KLUB
Nama lengkap: Solo FC
Julukan: Ksatria XI
Julukan Suporter: Pasoepati
Nama Badan Hukum Klub: PT. Solo Indomandiri Profesional
Didirikan: 2010
Arti logo klub
MANAJEMEN KLUB
Komisaris Utama (Chairman): Ruhban Ruzziatno
CEO: Kesit Budi Handoyo
Sekretaris Klub: Herry
Direktur Teknik: Hong Widodo
Direktur Keuangan: Koostadi
Direktur Bisnis & Marketing: Dwi Anggoro
Direktur Operasional: Abraham EWT
Manager Tim Senior: Toto Supriyanto
Manager U-21:
Pelatih: Branko Babic

DAFTAR PEMAIN
Penjaga Gawang: Alexander Vrteski, Ryan Budi Setyawan, Yoga Atma Negara.           
Pemain Belakang: M. Analis, Slamet Widodo, Asep Winarso, Edi Subagio, Muhammad Nur, Wahyu Utomo, Sopian, Sergey Litvinov.
Pemain Tengah: Imam Wahyudi, Bahroni Fadli, Bagus Tri Widiatmoko, Mas Rizal Afib, Linggar Sujito, Yunet HW, Topan Destiawan, Setiyawan, David Micevski.
Pemain Depan: Satrio Aji, Ricky Kristendi, Novan Aziz P, Wahyu Heri, Dio Novandito. 

PROFIL PELATIH
Branko Babic
Pelatih asal Serbia berusia 63 tahun ini pernah melatih OFK Beograd pada  2004-2005, dan kini menapak di Solo FC. Selain itu, Branko Babic juga pernah melatih tim di beberapa negara, seperti di Jepang dan Montenegro. Sebagai pemain, Babic pernah memperkuat klub Jerman, Beringen FC, pada 1975-1976.
PROFIL PEMAIN BINTANG
Nunc consequat urna ac tortor auctor pellentesque. Praesent tincidunt sapien quis est venenatis vitae sodales justo vulputate. Sed sagittis dui felis. Donec quis nisl suscipit justo venenatis venenatis aliquam in orci. Proin a ipsum vitae nisl tempor pellentesque ac non mi. Phasellus adipiscing, lectus quis fermentum elementum, dui nisl mattis orci, quis fermentum libero arcu eu justo. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Quisque a purus at metus ultrices luctus quis sed enim.
10. PSM MAKASSAR

SEJARAH
Klub ini merupakan hasil merger dari PSM dengan Makassar City. Berbekal pengalaman di sepak bola nasional, PS Makassar adalah salah satu tim yang memiliki potensi besar di Liga Primer Indonesia. Kini dilatih oleh  Wilhelmus Wim Rijsberger asal Belanda.
DATA KLUB
Nama Klub                     : PSM
Nama Julukan                : Juku Eja
Julukan Suporter           :
Badan Usaha                :
Berdiri                           : 2010
Arti Logo
MANAJEMEN KLUB
Komisaris Utama     :
CEO                        : Ilham Mattalata
Pelatih                    : Wilhelmus Wim Rijsberger
Asisten Pelatih       :  Liestiyadi
Manajer Teknik       : Abdi Tunggal
Daftar Pemain        :
Penjaga Gawang: Deny Marsel (24), Andi M. Guntur (30), Syamsuriadi (23), Vydelis Clementer Xilvenos (58)
Pemain Belakang: M. Arfan Baba (26), Hendra Wijaya (2), Adryan (17), Satrio Syam (11), Kahar (14), Fandy Edy (22), Suwandi Sofyan (31), Supriyono (21), Fadly Hariri (3), Kwon Jun (8)
Pemain Tengah: Risnandi Amri (6), Aditia Putra Dewa (28), Tamsil (4), Divas Tarkas (25), Goran Subara (5), Mitrovich Srecko (20), Knopper Richard Gijsbert (9)
Pemain Depan: Fadly M. (12), Rahmat (77), Andi Oddang Mustamu (78), Jecky Pasarela (18), Marwan Sayedeh (10)
PROFIL PELATIH
Wilhelmus Wim Rijsberger
PROFIL PEMAIN BINTANG
Marwan Sayedeh
Bermain cemerlang membuktikan bahwa Marwan Sayedeh bukanlah tipe pemain yang gampang menyerah. Ya, sebelumnya manajemen PSM memang sempat mengancam untuk mengembalikan penyerang asal Syria  ini kepada konsorsium Liga Primer Indonesia (LPI), sekaligus meminta sosok penyerang yang lebih tajam.
"Meski aku bukan penyerang murni, tapi naluri untuk mencetak gol pasti ada. Terbukti kan?" ujarnya pemain yang  memiliki tinggi 172 cm dan berat 67 kg itu usai pertandingan melawan Tangerang Wolves.  Dia juga membuktikan mampu ditandem dengan kapten kesebelasan PSM Makassar, Andi Odang, untuk diduetkan di lini depan.
"Jika pelatih menginginkan saya ditempatkan di lini depan untuk mendampingi Odang, kesempatan itu akan saya gunakan dengan memperlihatkan kepada pelatih bahwa saya juga bisa jadi striker," ungkap Marwan.
Marwan  berharap agar pelatih serta asistennya dapat memberdayakan sejumlah pemain yang ada sekarang untuk dibentuk sebagai penyerang. "Semua tergantung pelatih dan asisten. Namun bagi aku, cukup pemain yang ada sekarang dibina untuk dididik sebagai striker," papar pemain yang pernah memperkuat  klub Hutteen (2001-2008),  Al-Aliya (2008), Al-Karamah (2008-2099), Jableh (2009), dan Pelita Jaya (2009-2010) itu.
Ketika bermain di negaranya, Sayedeh pernah memperkuat klub Al-Karamah. Al Karamah pernah menjadi juara Liga Primer Syria pada 2009, dan Piala Syria tahun yang sama. Dia juga memperkuat Al-Karamah ketika bermain di Piala AFC pada 2009. 
11. MANADO UNITED
SEJARAH
Masyarakat Manado dikenal sebagai masyarakat penggila bola. Mereka sudah cukup lama menantikan tim yang bisa mengangkat nama kotanya lebih harum lagi.   Berangkat dari antusiasme terhadap perkembangan sepakbola yang lebih baik lagi, akhirnya Harley Mangindaan dan Audi Karamoy menggagas berdirinya Manado United, tim yang menjadi kebanggaan warga Kota Manado dan sekitarnya.
Fokus Manado United adalah pengembangan pemain lokal. Diperkuat mantan pemain-pemain Persma, serta kehadiran marquee player Amaral, Manado United siap berprestasi pada musim kompetisi Liga Primer Indonesia. (*)

DATA KLUB
Nama lengkap: Manado United  FC
Julukan: Badai Utara
Julukan Suporter: MU Fans Club & The Man
Nama Badan Hukum Klub: PT. Godbless Manado United
Didirikan:
Arti logo klub:
Kemudi kapal berarti menandakan dengan kemudi sebuah kapal yang besar mampu melewati badai besar yang menerjang.
Gambar air dan ikan melambangkan Kota Manado sebagai Kota Bahari. Diharapkan, dengan adanya sepakbola juga dapat mengangkat citra Manado sebagai Kota Bahari. Sementara, angka sembilan bemakna  Manado bersatu dari 9 suku besar dan 9 kecamatan.

MANAJEMEN KLUB
Komisaris Utama (Chairman): Sheila Kudati
CEO: Ronny Pangemanan
Sekretaris Klub: Pingkan Kambey
Direktur Teknik: Subagja
Direktur Keuangan: …
Direktur Bisnis & Marketing: Stanly Sugeha
Direktur Operasional: David Maramis
Manager dan Pelatih Tim Senior: Muhammad Al Hadad
Manager U-21: Felix Lasut

DAFTAR PEMAIN
Penjaga Gawang:  Yana Mulyana, Bogik Santoso, Darma Atalapu.
Pemain Belakang:  Suparjo Yulianto, Tommy Haryanto, Yudas Ugu, Rosta,  Cornelis Mamesah, Rolis Sumual,  Warsidi, Michael Tindahu, Felix Yetna Mouha, Ali Hossein Sihri.
Pemain Tengah: Razi Alkarini, Ronny Prowanda, Micky Montolalu, Felix Timbowo, Yardel Santana Da Silva, Amaral.
Pemain Depan:  Iskandar,  Andi Supendi, Tommy Mangopa,  Anggie Karamoy, Kevin Walean, Amir Amadeh.

PROFIL PELATIH
Muhammad Al Hadad
Muhammad Al Hadad sudah cukup dikenal dalam persepakbolaan nasional. Mantan striker haus gol tim Galatama Niac Mitra ini cukup piawai meracik tim.  Sebelum menukangi Manado United, Al Hadad pernah menjadi pelatih Delta Putra, Sidoarjo, atau dikenal dengan nama Deltras. 


PROFIL PEMAIN BINTANG
Jardel Santana

Amaral

 12. MEDAN BINTANG
SEJARAH
Sepakbola merupakan olahraga yang sangat disukai masyarakat Medan. Sejumlah klub sepakbola dari Medan sempat mengukir prestasi di kancah nasional dan internasional. Bintang Medan FC merupakan klub baru, yang lahir dan  mendapat dukungan sejumlah elemen.
Bintang Medan juga berambisi mengangkat dan membesarkan prestasi kota Medan. Bintang  Medan  merupakan satu dari dua klub yang mewakili Sumatera Utara mengikuti kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). *

DATA KLUB
Nama Klub: Bintang Medan FC
Julukan: Medan Star
Julukan Suporter: Smeck Holligans
Badan Hukum: PT Bintang Medan Metropolitan
Berdiri : Januari 2011
Arti logo klub:

MANAJEMEN KLUB
Komisaris Utama (Chairman): 
CEO: Ir. Dityo Pramono
Sekretaris Klub: Heru 
Manager dan Pelatih: Michel Feichtenbeiner

DAFTAR PEMAIN
Penjaga Gawang: Decky Ardian Cahyadi (1), Guntur Pranata (20), Alrian Suhabi (25)
Pemain Belakang: Dodi Rahwana (11), Sutiono (17), Romi Agustiawan (3), Doddy (18), Sugiono (5), Herdiyanto Welong (77), Amine Kamoun (Tunisia-24), Steve Pantelidis (Yunani)
Pemain Tengah: Safri Juanda Ginting (15), Syamsul Bahri (30), Heri Suwondho (22), Syafari (14), Rudy Hartono (7), Paharudin (26), Rahmat Dwi Adi (27), Gaston Godleaf Salasiwa (23), Gustavo Beiro Gramaco Ribeiro (Portugal)
Pemain Depan: Yoseph Ostanika (10), Ruslan Samuel (4), Heri Ihsanto (12), Cosmin Vansea (Serbia-9), Yo Yeon Ahn (Korsel-33)

PROFIL PELATIH
                                                  Michael Feichtenbeiner
Michael Feichtenbeiner pernah menjadi managing director Bundesliga divisi dua, dan pernah pula melatih klub Malaysia, Selangor MPPJ, serta Selangor FC. Pelatih asal Jerman ini merupakan pemegang sertifikat pelatih UEFA Pro Coach Licence.
Pelatih kawakan ini menguasai lima bahasa, yaitu Jerman, Inggris, Perancis, Spanyol, dan Italia. 
                                   
PROFIL PEMAIN BINTANG
Steve Pantelidis
Steve Pantelidis adalah pemain gelandang bertahan asal Yunani yang banyak berkiprah di A-League Australia. Ia dikenal sebagai pemain yang kuat dan agresif. Tidak hanya di posisi gelandang, namun juga piawai di posisi sayap.
Sebelum bergabung dengan Bintang Medan FC, Steve Pantelidis bermain di Altona East, FC Aarhus, Melbourne Knights, Oakleigh Cannons, Heidelberg United, Melbourne Victory, dan Gold Coast United. Dia bermain di posisi gelandang bertahan, atau mengisi posisi sayap kiri dan kanan.                                 
 13. MEDAN CHIEFS
SEJARAH
Medan Chiefs lahir dari semangat klub sepakbola Pro Titan yang memang sudah tidak lagi mengandalkan APBD. Pro Titan sudah lama bergelut di kancah sepakbola nasional sebagai klub yang mandiri. Semangat perjuangan klub sepakbola dari Medan tersebut akan berkembang melalui Medan Chiefs.
Medan Chiefs bermarkas di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Deli Serdang.
DATA KLUB
Nama Klub: Medan Chiefs
Julukan:
Julukan Suporter:
Badan Hukum: PT.
Didirikan:
Arti logo klub:
MANAJEMEN KLUB
Komisaris Utama: 
CEO: Sihar Sitorus
Pelatih: Jorg Peter Steinebruner (Jerman)
Asisten Pelatih: Amran (Indonesia)
Pelatih Fisik: Joseph Ronald D’Angelus (Malaysia)
Pelatih Kiper: Danny Pasla (Indonesia)


DAFTAR PEMAIN
Penjaga Gawang: Yudha Hananta, M. Halim, Oky.
Pemain Belakang:  Risman Maidullah, Saralim, Mone Lohy, Aun Carbiny, Ferd Pasaribu, Baihakki Bin Khaizan.
Pemain Tengah: Luis Eduardo, Kevin Yann, Irvin Museng, Ghazali, Dane Dwight Brard.
Pemain Depan: Bryan bono Brard, bambang, Abdelhadi Laakkad, Abdul Madjid, Febrianto Wijaya, Faisol Arif, Muhammad Sahril Bin Ishak.

PROFIL PELATIH
Jorg Peter Steinebruner
Sepakbola Asia bukan barang baru bagi Jorg Steinebruner. Pelatih asal Jerman ini sudah berpengalaman melatih sejumlah klub Singapura, seperti Woodland Wellington, Sengkang Punggol, dan Etoile. Mulai awal 2011, Steinebruner  beradu taktik di Liga Primer Indonesia (LPI) bersama Medan Chiefs.
PROFIL PEMAIN BINTANG
                                                   Abdelhadi Lakkad
Beruntunglah Medan Chiefs memiliki Abdelhadi Lakkad. Pemain asal Maroko ini disebut-sebut sebagai salah satu kandidat penyerang paling tajam di Liga Primer Indonesia (LPI). Terakhir, dalam laga tandang melawan Manado United di Stadion Klabat, Manado, Minggu (6/3), Abdelhadi memborong dua gol, sekaligus mengantarkan tim asal Lubuk Pakam, Deli Serdang, itu menang 2-1.
Bersama Shahril Ishak dan Bryan Bono Brardtop skor Liga Singapura 2006 dengan torehan 23 gol ini selalu jadi pilihan utama pelatih Jorg Steinebruner. Pola 4-4-3 yang dikembangkan Medan Chiefs membuat ketiga pemain tersebut menjadi momok serius bagi tim lawan. Dan, Abdelhadi sebagai striker sentral adalah pemain yang paling diwaspadai.
"Lakkad  tipe pemain pekerja keras, dan bisa bekerjasama dengan teman-temannya," ujar Jorg, Senin (7/3). Toh begitu, pelatih asal Jerman ini tidak lantas menganakemaskan Abdelhadi Lakkad. Dia mengakui kualitas pemain kelahiran 27 April 1977 itu memang di atas rata-rata.
Tapi, masih menurut Jorg, untuk memilih pemain yang masuk starting eleven tetap mengacu pada hasil latihan terakhir. "Siapa yang kondisinya bagus, dan mampu menjalankan instruksi pelatih, maka dialah yang akan diturunkan," tuturnya.
Apapun, menilik rekam jejaknya, Abdelhadi layak disejajarkan dengan para penyerang tersubur di LPI sementara ini, macam Juan Cortez (Batavia Union),  Irfan Bachdim (Persema Malang), I Made Wirahadi (Persebaya 1927), dan Ilija Spasojevic (Bali Devata FC). Abdelhadi, eks pemain Woodlands Wellington FC, Singapura, sejauh ini telah mengemas empat gol, dan besar kemungkinan akan terus bertambah.
"Dia pemain penting Medan Chiefs. Jelas, tanpa Lakkad ketajaman kami bakal berkurang," ujar Sihar Sitorus. CEO Medan Chiefs itu menuturkan, manajemen timnya mendapatkan Laakkad setelah searching ke dunia maya. Kualitas bagus, dan harga yang cocok, adalah alasan utama Medan Chiefs tak ragu memboyong pemain terbaik Liga Singapura 2006 itu ke tanah air. 
Kelebihan lainnya, sebagai pemain asing, Lakkard tidak terlalu banyak tuntutan. Pemilik tinggi 180 cm dan berat 80 kg ini mau tinggal di Mes Asam Kumbang di Jalan Bunga Raya, Medan, sebagaimana para pemain lainnya. "Dia juga rendah hati, dan cepat sekali beradaptasi dengan lingkungan sekitar," ungkap pengusaha muda asal Medan itu.
Menilik kontribusinya yang begitu penting, manajemen Medan Chiefs hanya berharap Abdelhadi Lakkad tidak sampai cedera atau terkena kartu hingga kompetisi LPI 2011 berakhir. "Iya, itu harapan kita. Tentu saja tanpa mengecilkan peran pemain lain. Sebab, bagaimanapun Medan Chiefs itu mengandalkan permainan kolektif," Sihar memaparkan.  (LIN)
14. PERSEBAYA 1927
SEJARAH
Persebaya1927didirikan oleh Paijo dan M. Pamoedji pada 18 Juni 1927. Pada awal berdirinya, Persebaya bernama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB). Pada 19 April 1930, SIVB bersama dengan VIJ Jakarta, BIVB Bandung, MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta),turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang di Societeit Hadiprojo Jogjakarta.
Pada1943, SIVB berganti nama menjadi Persibaja (Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja). Pada era ini Persibaja diketuai Dr Soewandi. Kala itu, Persibaja berhasil meraih gelar juara pada 1950, 1951,dan 1952. Pada1960, nama Persibaja diubah menjadi Persebaya (Persatuan Sepakbola Surabaya) dan menjadi salah satu tim raksasa perserikatan.
Tahun lalu, 2010, Persebaya yang dimanajeri Saleh Ismail Mukadar memutuskan gabung ke kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) dan berganti nama menjadi Persebaya 1927. Namun,Persebaya tetap punya tim yang berlagadi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, yang dikenal dengan sebutan Persebaya DU. 

DATA KLUB
Nama lengkap     : Persebaya 1927
Julukan               : Green Force atau Bajul Ijo
Julukan Suporter: Bonekmania
Badan Hukum     : PT. Pengelola Persebaya 
Didirikan             : 18 Juni 1927

MANAJEMEN KLUB
Komisaris Utama: …
CEO: Llano Mahardhika
Sekretaris: …
Direktur Teknik: Jorge Castelo
Direktur Keuangan: Wijaya Anandita
Direktur Bisnis & Marketing: Roy M Rofiq
Direktur Operasional: JD Dunda
Manager Tim Senior: Edu Harijanto
Manager U-21: …
Pelatih: Aji Santoso
DAFTAR PEMAIN
Penjaga Gawang:  Endra Prasetya, Afriyanto, Dimas Galih P. 
Pemain Belakang:  Mat Halil, Erol Iba, Sunaji, Khusnul Yuli, Nurmufid F, Muchsen Alatas, Johan Ibo, Otavio Dutra, Michael Cvetkovski.
Pemain Tengah:  M.  Taufiq, Lucky Wahyu, Arief Ariyanto, Jusmadi  Rian Wahyu, M Aulia Ardli, Rendi Irawan, John Tarkpor Sonkaliey.
Pemain Depan:  Nico Susanto, Miko Ardiyanto, Ahmad Sadiq, I Made Wirahadi, Andik Vermansyah, Andrew Barisic.
PROFIL PELATIH
                                                     Aji Santoso
Punya pengalaman mumpuni sebagai pemain, Aji Santoso kini menjelma jadi sosok pelatih profesional yang diperhitungkan. Aji lahir di Kepanjen, Malang, Jawa Timur, 6 April 1970. Sebelum menukangi Persebaya 1927, Aji memoles Persik (Kediri), Persema (Malang), dan Persisam Putra Samarinda.
Semasa jadi pemain, Aji yang berposisi bek kiri malang melintang di sejumlah klub besar macam Arema (Malang), Persebaya (Surabaya), PSM (Makassar), Persema, dan timnasionalIndonesia. Namanya kian terkenal setelah ikut mempersembahkan medali emas SEA Games 1991. Masa keemasan sebagai pemain nasional ia bukukan dalam kurun waktu 1990-1999.
Aji tetap berprestasi di kompetisi nasional. Ia tercatat sebagai pemain yang tiga kali mempersembahkan gelar juara kompetisi PSSI, yakni untuk Arema (1992/1993), Persebaya (1997/1998), dan PSM (1999/2000). Yang membanggakan, ia tak pernah duduk sebagai pemain cadangan, baik saat di timnasionalmaupun di klub profesional.
Umur 34 tahun Aji pensiun sebagai pemain,dan tak lama kemudian mengikuti kursus kepelatihan yang diselenggarakan Konfederasi Sepakbola Asia selama dua pekan. Sejak itulah karier kepelatihannya dimulai.

PROFIL PEMAIN BINTANG
John Tarkpor Sonkaliey
Lahir di Monrovia, Liberia, 16 Oktober 1986, John Tarkpor Sonkaliey adalah salah satu gelandang asing terbaik yang bermain di kompetisi Indonesia. Saat ini ia bermain untuk Persebaya 1927, dan untuk timnasional  Liberia. Tercatat telah lima kali memperkuat timnasionalLiberia, namun belum sekalipunJohn Tarkpor Sonkaliey mencetak gol. 
Tarkpor pernah bermain untuk Mighty Barolle, LPRC Oilers, Persiter Ternate, dan Persitara,Jakarta Utara, sebelum akhirnya berlabuh di Persebaya 1927 – yang bermain di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). *

I Made Wirahadi
Bermain penuh determinasi tinggi dan selalu tampil dalamperformapuncak. Itulah yang ada dalam diri I Made Wirahadi. Mantan pemain Pelita Jaya ini sangat berbahaya bila menguasai bola di sektor depan. Tak mudah bagi pemain belakang lawan untuk menaklukkannya. Apalagi, Made didukung dengan teknik dan skill yang mumpuni.
Ya, penampilan yang cukup piawai di sektor depan membuat pelatih Persebaya 1927, Aji  Santoso, langsung ''jatuh cinta''pada pria kelahiran 24 Apr 1983ini. ''Tipe pemain seperti dia yang saya butuhkan di Persebaya1927,'' ungkap AjiSantoso. Menurutnya, Made merupakan ujung tombak yang memiliki kualitas lebih. Tinggi       badannya180 cm.
Aksi impresif Made bisa dilihat ketika Persebaya berhasil unggul 2-0 atasBogor RayaFC, pada Sabtu (29/1) lalu. Bertindak sebagi tim tuan rumah, Persebaya 1927 langsung mengambil insiatif penyerangan di babak pertama. Pola permainan dengan umpan-umpan pendek cepat dari kaki ke kaki kerap merepotkan barisan belakang Bogor Raya yang dikawal Billy Quinncroft dan Rasyid.
Peluang pertama Persebaya1927  lahir padamenit ke-15. Rendy melepaskan sebuah tendanan keras dari luar kotak penalti ke pojok kanan gawang Bogor Raya. Akan tetapi, tendangannya masih mampu dihalau penjaga gawang Agus Rohman.
Gol yang ditunggu-tunggu Persebaya 1927 akhirnya datang padamenit ke-21. Berawal dari tendangan sudut Arif Ariyanto, I Made Wirahadi yang berdiri bebas langsung menyepak bola masuk ke dalam gawang lewat sebuah tendangan bicyce kick. Persebaya unggul 1-0.
Made memangsudah menunggu-nunggu untuk tampil di Liga Primer Indonesia (LPI) ketika mulai bergulir. Ketika Persebaya 1927 bersiap tanding melawan Real MataramFC, 2 Desember 2010, ia langsung diturunkan. Ya, laga melawan klub asal Yogyakarta itu merupakan penampilan pertamaI Made Wirahadi memperkuat Bajul Ijo. Tak heran bila pada laga yang digelar di Stadion Jatidiri Semarang itu,  Made Wirahadi.sangat antusias membela tim barunya.
Pemain nomor punggung 7 ini langsung gabung ke Semarang, setelah izin dari MabesPolri keluar. Made memang bukan pemain sembarangan. Selain sebagai pemain, Made adalah polisi dengan pangkat Brigadir Satu (Briptu). Statusnya sebagai anggota Polri memang membuat Made belum bisa bergabung ke Persebaya 1927 sebelumnya. Status ini membuat dia harus mendapatkan izin kedinasan dari Mabes Polri.
"Saya mohon maaf pada manajemen dan fans Persebaya1927,karena baru bisa bergabung sekarang. Saya akan bayar kepercayaan ini dengan penampilan maksimal di lapangan," ia menjelaskan.
Pelatih Aji Santoso-lah yang paling senang ketika Made bergabung. Selama ini, mantan pelatih Persema ini sangat tertarik dengan penampilan Made. Tak hanya itu. Kehadiran pemain kelahiran Bali ini diharapkan mampu menambah daya gedor lini depan Persebaya1927. ''Yang pasti kehadirannya cukup melegakan saya," tandasAji Santoso.
Aji Santoso memang dikenal lebih menyukai komposisi pemain muda. Tak heran bila di sektor depan ia memasang Made bersama Andik Vermansyah (23) dan  Rendy Irawan (22). Beberapa pengamat bola menilai ketiganya di masa mendatang bisamenjadi ‘’trio maut’’ di sektor depan Persebaya1927.
‘’Trio maut’’ ini memang kerap menjadi momok. Contohnya ketika bermain melawan Cendrawasih Papua pada Minggu(27/2)lalu. Ketiganya sering membahayakan gawang yang dijaga Denis Romanovs,
Hingga pekan kedelapan, trio maut ini sudah mengemas 11 gol bagi Persebaya 1927. Dan,I Made Wirahadi menjadi pencetak gol terbanyak bagi klubnya dengan lima gol. Itu berarti mereka menyumbang 80 persen gol bagi Persebaya 1927. I Made Wirahadi juga berpeluang memimpin top skor LPI di pertandingan-pertandingan mendatang.
Sejumlah kalangan juga mengakui kalau kualitas pemain muda di LPI mampu mengangkat pamor kompetisi sepakbola profesional dan mandiri itu, serta bisa  menarik penonton untuk beramai-ramai datang ke stadion. Bahkan pelatih Jakarta FC 1928 yang mantan penyerang tim nasional, Bambang Nurdiansyah, sangat yakin kalau  kemajuan pemain lokal di LPI cukup baik dan layak untuk tampil di timnas. "Jangan salah, di. sini banyak pemain muda yang tidak tertampung di kompetisi PSSI," kataBambang Nurdiansyah. (RIZ)

15.PERSEMA

SEJARAH
Persema berdiri pada 20 Juni 1953di Malang. Sejakitu, klub yang punya julukan Laskar Ken Arokini menjadi pelanggan tetap kompetisi Liga Indonesia. Meski kalah prestasi dari saudara muda sekota, Arema, namun visi Persema untuk memajukan sepakbola di Indonesia sangat besar. Terbukti sejakLiga Primer Indonesia (LPI) mendengungkan reformasi sepakbola pada akhir 2010, Persema tidak ragu untuk langsung bergabung. Meski untuk itu harus mendapat sanksi dari Badan Liga Indonesia.
Keikutsertaan Persema di kompetisi LPImenimbulkan daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Pasalnya, dua pemain bintang Indonesia yang baru dinaturalisasi, Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan, turut bergabung.Dengan bergabungnya kedua pemain ini, level kompetisi LPIsemakin terangkat. *

DATA KLUB
Nama lengkap   : Persema
Julukan              : Laskar Ken Arok
Julukan Suporter: Ngalamania
Badan Hukum    : PT.  Singosari Sakti Indonesia
Didirikan            : 20 Juni 1953
Arti logo klub     : …

MANAJEMEN KLUB
Komisaris Utama: Titis Shinta Dhewi
CEO: H. Didied Poernawan Affandy
Sekretaris: Marasi P. Siburian
Direktur Teknik:…
Direktur Keuangan:…
Direktur Bisnis & Marketing: Andhika Suksmana
Direktur Operasional: I.K Wisuda
Manager Tim Senior: Willstar Taripar H. Sinaga
Manager U-21:
Pelatih: Timo Scheunemann

DAFTAR PEMAIN
Penjaga Gawang: Sukasto Efendi, Dedy Iman Sukanto, Joko Ribowo.
Pemain Belakang: Munhar, Suroso,  Agung Dwi Jaksono, Seme Pierre Patrick, Abanda Abanda Herman.
Pemain Tengah: Bima Sakti, M. Khasan Soleh, Muhamad Kamri, Sutaji, Firman Basuki, Yogi Alfian, Izak Owagai, Robert Mark Gaspar.
Pemain Depan: Jaya Teguh Angga Warsito, Reza Mustofa Ardiansyah, Syamsul Huda, Irfan Haarys Bachdim, Kim Jeffrey Kurniawan, Ngon A Mmoun Guy Bertrand, Sangmin Han.

PROFIL PELATIH
Timo Scheunemann
Pelatih kelahiran Jerman yang fasih berbahasa Indonesia ini pernah bermain di klub college Amerika Serikat, Master Mustangs, dan pada 1997 menjadi pemain Persiba Balikpapan. Setelah itu, Indonesia seakan menjadi tanah air bagi Timo. Memegang lisensi kepelatihan UEFA A sejak 2007, Timo pernah dipercaya menangani timnas sepakbola putri Indonesia di SEA Games 2008,dan Persema sejak 2010. *


PROFIL PEMAIN BINTANG
Irfan Haarys Bachdim
Lahir di Amsterdam11 Agustus 1988, Irfan Haarys Bachdim adalah pemain sepakbola Indonesia keturunanBelanda. Ayahnya, Noval Bachdim, mantan pemain PS Fajar Lawang, Malang, era 80-an. Kakeknya, Ali Bachdim, mantan pemain Persema, PSAD Jakarta, dan PSHisbul Wathon.
Irfan mulai bermain sepakbola di akademi sepakbola Ajax Amsterdam. Tiga tahunkemudian ia pindah ke SV Argon, danmenjadi pencetak gol terbanyak meskipun ia seorang gelandang. Irfan kemudian direkrut oleh pencari bakat FC Utrecht. Setelah kontraknya tidak diperpanjang lagi, ia ditransfer tanpa biaya ke klub HFC Haarlem pada Juli 2009
Pada Maret 2010, Irfan mengikuti seleksi pemain di Persib Bandung dan Persija Jakarta, namun kedua klub tersebut tidak memilihnya. Pada  9 Agustus 2010, ia direkrut pelatih PersemaTimo Scheunemann. Irfan direkrut bersama-sama dengan Kim Jeffrey Kurniawan, pemain berdarah Indonesia-Jerman yang sebelumnya bermain di FC Heidelsheim.
Ketikak Persema memutuskan hijrah dari Liga Super Indonesia ke Liga Primer Indonesia(LPI), Irfan sempat ingin meninggalkan Persema karena ancaman tidak dapat memperkuat timnas.Namun, akhirnya ia memilih berkomitmen dengan Persema,dengan menandatangani kontrak selama tiga tahun.
Cideramenghalangi Irfan untuk membela tim sepakbola U-23 Indonesia di Asian GamesQatar, 2006.PadaPiala AFF 2010, ia bergabung dalam timnas senior Indonesia di bawah pelatih Alfred Riedl. Debut pertama bersama timnas diawali ketika menang 6-0 padalaga persahabatan melawan Timor Leste, di Palembang, pada 21 November 2010.
Penampilan pertamanya bersama timnas dalam turnamen resmi terjadi pada 1 Desember 2010, saat Indonesia mengalahkan Malaysia 5-1 di Gelora Bung Karno pada ajang AFF 2010. Irfan sendiri mencetak 1 gol dalam pertandingan tersebut.  Dalam bermain, ia bisa menempati berbagai posisi, seperti penyeranggelandang,maupunsayap. *

16. PERSIBO
SEJARAH
PERSIBO adalah sebuah klub sepakbola profesional yang berbasis di Bojonegoro, Jawa Timur. Akhir Desember 2010, tim milik Pemkab Bojonegoro ini memutuskan bergabung ke Liga Primer Indonesia (LPI). Berdiri sejak 2000, prestasi terbaik tim berjuluk Laskar Angling Darma ini dicapai pada musim 2003-2004, setelah tampil sebagai juara divisi II dan promosi ke divisi I kompetisi PSSI.
Tidak hanya itu, pada musim 2007/2008, tim ini tampil sebagai juara divisi I dan promosi ke divisi utama. Di ajang Copa Indonesia 2007, Persibo sempat membuat kejutan besar setelah menumbangkan tiga tim dari kasta tertinggi super liga, yakni Arema Malang, Persik Kediri, dan Pelita Jaya. Berbekal sederet prestasi tersebut, Persibo siap membuat sejarah baru di LPI. (*)

DATA KLUB
Nama lengkap      : Persibo (Persatuan Sepakbola Bojonegoro)
Julukan               : Laskar Angling Darma,  The Giant Killer
Julukan Suporter:  Boromania
Badan Hukum     : PT Pengelola Persibo Indonesia
Didirikan             : 12 Maret 1949
Arti logo klub:

MANAJEMEN KLUB
Komisaris Utama: Imam Sardjono
CEO: Feryawan Widyanto Kodrat
Sekretaris: Tonny Ade Irawan
Direktur Teknik: 
Direktur Keuangan: 
Direktur Bisnis & Marketing:
Direktur Operasional: Donny Bayu Setiawan
Manager Tim Senior:  Sartono Anwar
Manager U-21: Hanafi
Pelatih: Sartono Anwar

DAFTAR PEMAIN
Penjaga Gawang: Wahyudi, Susanto 
Pemain Belakang: Carlos Eduardo Bizarro, Akhmad Aries Tuansyah, Achmad Sumardi, Aang Suparman, Friyan Eko Yuono, M Hamzah, Novan Setyo Sasongko
Pemain Tengah: Ahmad Sholeh, Kim Kanghyun, M Samsul Huda, Nurhidayat, Iswandi, Jajang Paliama, M Irfan
Pemain Depan: Dicky Firasat, Samsul Arif, Li Zhixing, M Albicho

PROFIL PELATIH

Sartono Anwar

Kariernya sebagai pemain memang mentok di PSIS, Semarang. Tapi, setelah gantung sepatu pada 1972 dan memulai karier sebagai pelatih, Sartono Anwar seakan menemukan peruntungannya. Pada 1976-1978, Wiel Coerver, pelatih tim nasional saat itu, menunjuk Sartono sebagai pelatih Diklat Salatiga.
Selain Diklat Salatiga dan PSIS, beberapa klub yang pernah ditangani Sartono Anwar adalah tim PON Jateng, PS UMS, Jakarta (Galatama), BPD Jateng (Galatama), Assyabaab Salim Group, Petrokimia Putra, Arseto Solo, Putra Samarinda, Persegi Gianyar, Persibas Banyumas, Persidikab (Kabupaten Kediri), dan Persikab Bandung.
Sartono pulalah yang pertama kali sukses mengantarkan PSIS menjadi juara divisi utama, mengalahkan Persebaya pada 1987. Kini Sartono menjadi tumpuan harapan warga Bojonegoro. Mereka berharap Persibo menuai prestasi maksimal. (*)
PROFIL PEMAIN BINTANG
Novan Setyo Sasongko
Nama Novan Setyo Sasongko memang belum begitu tenar di panggung sepakbola nasional. Novan, yang merupakan pemain asli binaan Persibo, baru membela tim senior sejak 2008. Di musim pertamanya, Novan lebih banyak duduk di bangku cadangan. Memasuki musim 2010/2011, pelatih Sartono Anwar perlahan mulai memberikan kepercayaan kepada pemain kelahiran 26 November 1989 ini.
Hasilnya, saat ini Novan disebut-sebut sebagai salah satu pemain masa depan Indonesia. Kemampuan Novan sebagai bek kiri juga diakui oleh pelatih timnas Merah Putih, Alfred Riedl. Tak heran jika Riedl sempat memanggilnya untuk mengikuti seleksi timnas U-23, Januari 2011. Namun,  karena bermain di LPI, nama Novan akhirnya dicoret. (*)

Samsul Arif
Dalam satu kesebelasan, biasanya, yang memiliki satus pemain bintang atau marquee player adalah para pemain asing bernilai kontrak besar. Namun, beda dengan  Samsul Arif . Penyerang lokal kelahiran 14 Januari 1986 ini mampu masuk jajaran elite itu.
Kiprah Samsul Arif  di Liga Primer Indonesia (LPI) tampak mulai menorehkan tinta emas. Hingga pekan ke-10, namanya sudah masuk jajaran top skor, dengan raihan empat gol.
Bahkan gol yang dilesakkannya ke gawang Bintang Medan FC, Minggu (13/3) malam, membuat Persibo menang lagi di kandang sendiri, Stadion H. Sudirman, Bojonegoro.  Itu sekaligus menjadi kado manis bagi HUT Persibo, yang berdiri pada 12 Maret 1949.
”Kami bangga dengan kemenangan, dan gol Samsul Arif itu. Itu hadiah untuk HUT Persibo yang ke-62,” ujar CEO Persibo, Ferry Kodrat, usai pertandingan.
Dalam jajaran top skor LPI hingga pekan ke-10, Samsul Arif  kini sejajar dengan nama-nama pemain bintang asing, seperti Stevan Racic (Solo FC), Abdelhadi Lakkad (Medan Chiefs), Perry N. Somah (Bandung FC), Jardel Santana da Silva (Manado United), dan Strecko Mitrovich (PSM), serta pemain lokal Andik Vermansyah (Persebaya 1927). Kompetisi LPI yang masih panjang akan membuka peluang Samsul Arif  untuk menambah pundi-pundi golnya.
Untuk kategori Most Valuable Player (MVP) pada pertandingan LPI tiap pekan, nama Samsul Arif  memang belum masuk daftar. Satu-satunya pemain Persibo yang masuk daftar adalah kiper Wahyudi. Namun, sekali lagi, striker yang mengidolakan Del Piero (Juventus, Italia) dan Lionel Messi (Barcelona, Argentina) ini masih punya banyak peluang pada pertandingan-pertandingan berikut.
Samsul Arif memiliki julukan The Golden Boy, alias anak emas, karena prestasinya yang mengagumkan sejak membela Persibo, 2006. Setelah mengikuti kompetisi Divisi 1 PSSI, Samsul Arif  bersama Laskar  Angling Dharma berhasil menjuarai Divisi 1, setahun kemudian. Tahun berikutnya,  Samsul dengan Persibo menjadi juara Divisi Utama. Sejak itu, banyak klub besar Divisi Utama PSSI mengincarnya.
Pada 2009, Samsul Arif sempat bergabung dengan Persela, Lamongan, yang tampil di  Liga Super Indonesia (LSI). Cuma betah semusim, pria yang berasal dari Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro,  ini kembali bergabung dengan kesebelasan tanah kelahirannya, Persibo.
Puncak kariernya bersama Persibo era Divisi Utama adalah ketika berhasil meraih gelarBintang Emas Copa Indonesia 2008/2009 kategori Best Striker dengan torehan delapan gol. Pada kejuaraan itu, Samsul Arif  berhasil menyisihkan penyerang andalan kesebelasan lain. Sebut saja penyerang tim nasional Boaz Solossa (Persipura), Anoure Richard Obiora (Sriwijaya FC), Pablo Frances (Persijap), dan Alberto Gonzalves (Persipura).
Samsul Arif  juga sempat menjadi skuad Timnas U-21 (2005-2006), dan Timnas U-23 (2006-2008). Saat menjadi pemain Timnas U-23, Samsul Arif sempat mengikuti kejuaraan Piala Kemerdekaan pada 2008.
Marquee Player
Akhir 2010, manajemen klub Persibo memutuskan mundur dari LSI, dan memilih bergabung dengan LPI. Samsul Arif kembali jadi rebutan klub-klub besar, dan ditawari dengan nilai kontrak yang tinggi. Namun, ia memutuskan untuk tetap membela Persibo. Tanpa ragu, Samsul Arif memilih untuk ikut berkontribusi di kompetisi LPI yang bermotto  Change The Game, dan menjunjung tinggi fair play.
Kali ini, Samsul Arif  berstatus Marquee Player alias pemain bintang. Nilai kontraknya juga cukup menggiurkan: Rp 2,5 miliar untuk tiga musim. Berarti, pria asli Bojonegoro menerima sekitar Rp 830 juta per musim. Suatu jumlah yang terbilang besar bagi pemain lokal.
“Kami dari manajemen Persibo bangga bisa merekrut pemain berkualitas seperti Samsul Arif. Ia layak menjadi pemain bintang, karena kualitas permainannya selama ini,” ujar Ferry Kodrat, CEO Persibo.
Setelah laga pekan ke-10 LPI, perlahan tapi pasti, Samsul Arif makin menunjukkan kebintangannya di lapangan hijau. Terutama ketika membela Persibo di kandang. Sebab, dari empat gol yang sudah ia lesakkan, tiga  diciptakan di kandang. Satu lagi pada pertandingan tandang. Ayo, Samsul! (EKS)
 17. REAL MATARAM
SEJARAH
Real Mataram FC berdiri di Yogyakarta pada 20 November 2010. Meskipun lokasi kantor, mes pemain, dan stadion berada di wilayah Kabupaten Sleman, namun klub berjuluk The Red Army ini didedikasikan untuk seluruh masyarakat  Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dari aspek historis, Yogyakarta tercatat dalam tinta emas perkembangan sepakbola  nasional. Sebab, PSSI didirikan oleh Ir. Soeratin Sosrosoegondo pada 19 April 1930 di Kota Gudeg ini.
NamaReal Mataram, yang berarti “Mataram Sejati”, dimaksudkan untuk menunjukkan jati diri sebagai warga Mataram atau Yogyakarta. Jati diri yang dimaksud adalah kesetiaan untuk mendukung Yogyakarta  sebagai daerah istimewa, terutama dari aspek sosial, kultural, dan pemerintahan.
Visi Real Mataram FC adalah mendukung prestasi sepakbola  nasional yang berbasis pada klub atau kesebelasan yang mandiri dan profesional. Sedangkan misinya adalah membentuk kesebelasan yang mandiri,  profesional, dan berprestasi. Tujuan akhirnya menjadi kesebelasan yang mandiri, profesional, dan berprestasi di kancah sepakbola nasional.

DATA KLUB
Nama Lengkap:  Real Mataram FC
Julukan            : The Reds Army
Julukan Suporter: The Royal Guards
Badan Hukum: PT. Putra Mataram Sejati
Didirikan        : 20 November 2010
Arti logo klub: 
Lambang Keraton Ngayogjakarta Hadiningrat  menunjukkan kesetiaan dan   dukungan masyarakat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terhadap keistemewaan Yogyakarta.
Lambang bola menunjukkan identitas atau jati diri dari klub sepakbola, dan huruf RM merupakan singkatan dari  Real Mataram.
Warna kuning berarti tenang dan bijaksana dalam menghadapi dan memecahkan berbagai masalah yang terkait dengan sepakbola.
- Warna merah berarti berani, yaitu berani untuk menjunjung sportivitas dan fair playdalam  bermain sepakbola.
Warna hijau melambangkan kesuburan, yaitu produkvitas dalam mencetak gol dengan menerapkan prinsip sepakbola  menyerang
Jumlah bulu dalam sayap menunjukkan berdirinya klub Real Mataram FC, yaitu 20 November 2010.

MANAJEMEN KLUB
Komisaris Utama: 
Chief Executive Officer (CEO): Erik Irawan Pujoadi
Manajer Keuangan/Sekretaris:  Agustiani
General Manajer  Operasional: Hening Bramono
Manajer Pertandingan             : Soelistyo
Manajer Klub/Tim                      : Kusnadi
HRD & Administration Officer : Hersona Bangun
Financial Officer                       : Tri Siswanti
Pelatih Kepala                          : Jose Horacio  Basualdo
Asisten Pelatih/Penerjemah  : Christian Sebastian Armendariz
Asisten Pelatih Kiper               : Susanto
Pelatih Fisik                             : Ricardo Omar Zapata
Dokter Tim: dr. Muhammad Arif
DAFTAR PEMAIN
Penjaga Gawang: Andi Iswantoro,  Santoso, Arik Bactiar.
Pemain Belakang: Rudy Handoko, Nandri Eka Safudin, Miftachul Chamli, Jaja Hidayat, Achmad Zainul Arif, Munir Nurcahyo, Cristian Febrew.
Pemain Tengah: Jajang Hasan, Bisri Mustofa, Eko Prasetyo, Doni Ikhsan,            Supriyanto, M. Zainal Abidin, Ali Machrus, Juan Dario Batalla, Ryunthae Phyo .
Pemain Depan: Andrid Wibawa, Nurmansyah, Imam Sapi’i, Reza Aditya, Supriyanto S, Fernando Gaston Soler.

PROFIL PELATIH
                                           Jose Horacio Basualdo
Jose Horacio Basualdo, atau biasa disapa Pepe, adalah mantan pemain Timnasl Argentina pada Piala Dunia 1990 dan 1994. Pepe seangkatan dengan Diego Maradona.
Basualdo bermain di Timnas Argentina pada 1989–1995 sebagai gelandang tengah(mildfielder), dan memiliki 31 caps, Ia pernah membela Vélez Sársfield dan Boca Juniors -- keduanya klub papan atas Argentina.
Dari pemain, pria  kelahiran Campana, Buenos Aires,  20 Juni 1963, ini ia kemudian merintis karier menjadi pelatih. Antara lain, ia telah melatih klub Universitario de Deportes, Cienciano, Deportivo Quito, El Porvenir, Santiago Morning, dan Universidad de Santiago. (*)

PROFIL PEMAIN BINTANG
                                             Fernando Gaston Soler

 18. SEMARANG UNITED


SEJARAH
Reformasi sepakbola di Semarang ditandai dengan lahirnya, Semarang United Football Club (SUFC). Klub baru yang profesional ini diharapkan juga menjadi milik para pecinta bola dan seluruh masyarakat Kota Semarang. 
Semarang United sengaja disiapkan untuk mengikuti Liga Primer Indonesia (LPI). Digagas Novel Al Bakrie, dan mendapat dukungan luar biasa dari masyarakat sepakbola Kota Semarang, bersama marquee player Amancio Fortes, Semarang United berupaya menjadi salah satu klubpaling disegani.
Acara launching di Patra Semarang Convention Hotel pada 14 Januari 2011 berlangsung cukup meriah.

DATA KLUB
Nama lengkap: Semarang United Football Club
Julukan: The Blue Devils
Julukan Suporter: Semut, Panser Biru
Nama Badan Hukum: PT. Laskar Diponegoro
Didirikan: 2010
Arti logo klub:

MANAJEMEN KLUB
Komisaris Utama (Chairman): Kukrit Suryo Wicaksono
Direktur Utama: Aris Mustafa
Sekretaris Klub: ...
Direktur Teknik:...
Direktur Keuangan:...
Direktur Bisnis & Marketing: Muhammad Youland
Direktur Operasional: Budi Susanto
Manager Tim Senior: Maryanto
Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan: Rio Devanto
Pelatih: Edy Paryono


DAFTAR PEMAIN
Penjaga Gawang: Adi Gesang Saputra, Awaludin, Yoga Wahyu Arif Pratama.
Pemain Belakang: Iwan Hari Wahyudi, Tomi Triono, Parjono, Sukamto, Sendik Riskiyanto, Haryadi, SimonKujiro, Eko Prasetyo Ariyanto.
Pemain Tengah: Yudha Nugroho, Agus Santoso, Widoyanto, Ahmad Fais, Amarildo Luiz De Souza,  Josh Maguire.
Pemain Depan: Muhammad Yusuf, Amancio Jose Pinto Fortes.

PROFIL PELATIH
Edy Paryono
Edy Paryono merupakan pelatih berpengalaman. Dia sempat menyerap ilmu dari Ivan Kolev dan Peter Withe,ketika menjadi asisten kedua pelatih Eropa itu di Timnas Indonesia. Setelahitu,EdyParyonomenjadi pelatih PSIM (Yogyakarta), PSIS (Semarang), Persipur (Purwodadi),hingga akhirnya menangani Semarang United. EP, demikan panggilanEdy Paryono, merupakan pelatih yang  jeli akan bakat-bakat muda. *

Novel Al Bakrie
Novel Al Bakrie adalah sosok di belakang lahirnya Semarang Unitedi. Di tengah perjuangan menuju sepak bola profesional , dia menjanjikan manajemen yang terbuka tanpa ada unsur korupsi, kolusi, dan nepotiseme. Demi mewujudkan harapan tersebut, Novel memutuskan melepaskan jabatannya sebagaiGeneral Manager (GM) PSIS, Semarang, akhir Oktober 2010. Alasannya, ia ingin fokus pada Semarang United, dan Liga Primer Indonesia. SUFC langsung melakukan seleksi pemain di bawah arahan pelatih Edy Paryono,dan asistennya,Unggul  Virgollo.
Banyak orang beranggapan tidak akan mudah mencari pemain berkualitasdi Semarang,karena sebagian besar sudah bergabung dengan klub-klub yang berlaga di kompetisi PSSI. Namun, Novel dan kawan-kawan tidak mau berhenti sampai di situ. Perlahan tapi pasti,  Semarang United akhirnya siap berkompetisi berbekal pemain. *

PROFIL PEMAIN BINTANG
Amarildo Luiz de Souza
Beruntung sekali Semarang United memiliki playmaker senior asal Brasil seperti Amarildo Luiz de Souza. Sebab, berkat kepemimpinannya di lapangan, Blue Devils selalu bersemangat untuk memenangkan pertandingan. Maka, Semarang United pun tak ragu menjadikan pemain yang biaa dipanggil Souza  ini sebagai kapten.
Pembawaannya yang tenang membuat teman setimnya nyaman dan mudah bekerjasama. Dampaknya cukup positif.  Blue Devils tak pernah seri, apalagi kalah, jika main di kandang sendiri, Stadion Jatidiri, Semarang.                           
Prestasi pribadi lainnya dari pemain kelahiran 12 Januari 1976 ini, ia sudah lima kali terpilih sebagai Most Valuable Player  (MPV) pada pertandingan-pertandingan Liga Primer Indonesia (LPI) yang profesional dan mandiri itu. Masih ditambah lagi, ia sebagai mesin gol andalan klubnya. Souza sudah mengkoleksi tiga gol, hingga saat menaklukkan Real Mataram FC pada Minggu (13/3) sore, dengan gol cepatnya pada menit ke-3 melalui tendangan bebas.
“Ia memang aset berharga bagi klub,” tegas Aris Mustafa, CEO Semarang United. ”Bahkan ia menjadi ruh dari permainan tim, karena Souza yang mampu mengatur ritme permainan selama pertandingan berlangsung. Kepemimpinannya di lapangan sudah tak diragukan lagi,” tambah pria kalem berkacamata tersebut.
Awalnya, Aris Mustafa tidak memiliki naluri untuk merekrut Souza pada awal berdirinya Semarang United akhir tahun lalu. ”Namun, setelah mendapat banyak masukan dari pengurus klub lainnya, kami memutuskan untuk merekrutnya sebagai playmaker . Ternyata pilihan kami tepat,” ujar Aris mantap.
Memang Souza telah membuktikannya dengan kinerjia positif di lapangan selama Semarang United bertanding, baik sebagai tuan rumah maupun tamu. Blue Devils telah bermain 8 kali, dengan 6 kali menang, 2 kali kalah, dan tak pernah imbang. ”Peran Souza sangat besar dalam mempertahankan keunggulan kami bermain di Stadion Jatidiri,” Aris menegaskan. 
Selain piawai di lapangan, Amarildo Luiz de Souza adalah pribadi religius yang gemar berbagi untuk sesama. Sebelum dan sesudah pertandingan,  pemain yang sudah berusia 35 tahun ini selalu berdoa.
Ia juga suka beramal dengan berbagi rezeki pada sesama yang kurang mampu. “Kebetulan tim kami juga punya program beramal ke panti-panti sekitar, sehingga cocok bagi Souza untuk menjalankannya,” ungkap CEO Semarang United, Aris Mustafa.
Ternyata kebiasaan berbagi itu telah lama Souza lakukan. Boleh dibilang sejak ia bermain sepakbola di Indonesia. Sebelum bergabung dengan Blue Devils, ia memang pernah membela tiga klub di tiga kota berbeda, yaitu Persijap (Jepara), Persikota (Tangerang), dan Persik (Kediri). 
Dalam wawancaranya dengan sebuah koran dulu, Souza mengaku  memiliki kehidupan yang sangat religius. Dia selalu memperhatikan nilai-nilai keagamaan yang dianut. “Kalau aku ingat Tuhan, Tuhan pasti ingat aku,” katanya.
Tak hanya dalam kata-kata, pemain yang akrab disapa Souza ini juga mempraktikkannya dalam perbuatan. Salah satunya, keseriusannya dalam membagikan rezeki yang dimiliki. “Kalau kita memberi orang lain, nanti Tuhan memberi kita,” terangnya lagi. 
Hal itu pun dibuktikan Souza dengan membagikan sebagian rezekinya kepada orang tak mampu. Suatu ketika, ia pernah datang ke panti asuhan di dekat messnya untuk membagikan rezeki. “Saya bawakan beras, mie, minyak, gula, susu, dan kebutuhan lain,” ungkapnya. 
Ternyata ritual beramal seperti itu sudah sering ia lakukan, selama berdomisili di kota-kota sebelumnya, baik di Jepara, Tangerang, dan Kediri. Kini, kebiasaan baik  itu berlanjut di Semarang, dan sudah menjadi program klub. Maka, makin cocoklah ia dengan klub barunya ini.
Pada tiga klub sebelumnya, Souza konsisten menempati posisi playmaker sesuai dengan posisinya saat ini di Semarang United. Maka, klop pula perannya sebagai playmaker sejati yang membela empat klub berbeda.
Ia juga telah membuktikan peranannya sangat menonjol di lapangan. Souza  kerapkali mendapat kepercayaan menjadi pengatur permainan yang handal. Ciri khasnya, selain mahir dalam membagi bola, Souza punya tendangan yang  keras. Penikmat sepakbola yang LPI suguhkan setiap pekan, pasti akan menunggu aksi-aksi brilian playmakersejati yang gemar berbagi ini. (EKS)

 19.TANGERANG WOLVES
SEJARAH
TANGERANGWolves Football Club (FC) adalah satu dari tiga tim sepakbola Indonesia yang berbasis di Tangerang – selain Persita dan Persikota. Berdiri pada 2010, klub yang bermarkas di Stadion Benteng ini dilatih Paulo Camargo.
Kali pertama dibentuk, Tangerang Wolves memiliki 25 pemain. Mereka terdiri dari pemain lokal, serta legiun asing dari Belanda, Brasil, dan Korea.  Bupati Tangerang, Ismet Iskandar, berharap dengan adanya Tangerang Wolves tak ada lagi aksi anarkis suporter Tangerang. (*)

DATA KLUB
Nama lengkap: Tangerang Wolves FC
Julukan: Serigala Benteng
Julukan Suporter: Wolves Boys
Badan Hukum: PT. Tangerang United Indonesia
Didirikan: 2010
Arti logo klub:

MANAJEMEN KLUB
Komisaris Utama: Ir. H.  Achmad Dasuki
CEO: Akmal Marhalie
Sekretaris: Martin Simanjuntak SH
Direktur Teknik: 
Direktur Keuangan: 
Direktur Bisnis & Marketing: I Made Yudianthara SE
Direktur Operasional:Edi Satriadi SE
Manajer Tim Senior: Fadlin Akbar
Manajer U-21       : Constantinus Awe
Pelatih                  : Paulo Camargo


DAFTAR PEMAIN
Penjaga Gawang: Suhendra Heryanto, M.Ridwan, Rudy Ardiansyah
Pemain Belakang: Akmal, Juniadi, Taryana Sopandi, M.Dwi Cahyono, Bambang Tri Sanjaya, Nurjati, M.Hasbi
Pemain Tengah: Dony Mulyana, Yusup Efendi, Imam Hanafi, Zainudin Arif, M.Ansorudin, Salbi Muntono, Luis Feitoza, Park Chan, Ku Kyung Yen, Regelio Jacobs, Silva.
Pemain Depan: Wachid Wibowo, M.Aziz Harahap, Kurniawan DwiYulianto, Victor Hugo, Wallace .

PROFIL PELATIH

Paulo Camargo

Memajukan sepakbola Indonesia adalah impian Paulo Camargo. Pria 34 tahun ini datang jauh-jauh dari Brasil bukan hanya untuk membina pemain yang sudah punya nama dan kemampuan, namun juga ingin melatih bakat-bakat muda agar menjadi pemain andal. 
Paulo kecil sudah mengemari sepakbola sejak belia. Bedanya, ketika anak-anak seusiannya ingin menjadi pemain top, justru Paulo bermimpi menjadi pelatih profesional. Karena itulah ketika kuliah (1985-1990) dia memilih jurusan Physical Education. Keseriusannya menjadi pelatih ditunjukkan dengan mengikuti football trainers course pada 1989-1990.
Paulo memulai kariernya sebagai football physicall trainer pada 1989 di Monte Negro FC. Selama kurun waktu 1989 hingga 1997 dia berpindah-pindah tempat. Baru pada 1998 dia mendapat kesempatan menjadi pelatih Sao Paulo FC. (*)

PROFIL PEMAIN BINTANG
Kurniawan Dwi Yulianto
Kurniawan  Dwi Yulianto, atau akrab di sapa si Kurus, lahir di Magelang, Jawa Tengah, 13 Juli 1976. Ia adalah salah satu penyerang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Karier gemilang Kurniawan dimulai pada saat  ia terpilih untuk mengikuti program Primavera, yakni pengiriman pemain untuk menimba ilmu di Italia.
Kurniawan muda terpilih untuk masuk ke klub elit Italia, Sampdoria, pada 1993.  Saat itu ia  baru berusia 17 tahun.
Aksinya sempat memukau petinggi Sampdoria kala itu, sehingga Kurniawan menjadi salah satu pemain yang diikutsertakan dalam tur keliling Eropa klub tersebut.
Sebelum bergabung dengan Tangerang Wolves, selama tujuh tahun Kurniawan  malang melintang di sejumlah klub. Mulai dari Pelita Jaya, PSM, PSPS, Persebaya, Persija, dan PSMS. Ia membela timnas sejak 1995 hingga 2006, dengan torehan 33 gol. (*)